Senin, 21 November 2016
 Semen

Semen berasal dari bahasa latin “ cementum “Dimana kata – kata ini di pakai dalam bangs Roma yang berarti bahan atau ramuan pengikat dengan, kata lain semen dapat didenifikasikan adalah suatu bahan perekat yang berbentuk serbuk halus, bila di tambahkan air akan terjadi reaksi hidrasi sehingga dapat mengeras dan digunakan sebagai pengikat (mineral glue).Pada mulanya semen digunakan orang – orang Mesir Kuno untuk membangun piramida yaitu sejak abad ke 5 dimana batu batanya satu sama lain terikat kuat dan tahan terhadap cuaca selama berabad – abad. Bahan pengikat ini ditemukan sejak manusia mengenal api karena mereka membuat api di gua – gua dan bila api kena atap gua maka akan rontok berbentuk serbuk. Serbuk ini bela terkena hujan menjadi keras dan mengikat batu – batuan disekitarnya dan dikenal orang sebagai batu masonyim.

Semen merupakan salah satu bahan perekat yang di campur dengan air mampu mengikat bahan – bahan padat seperti pasir dan batu menjadi suatu kesatuan kompak. Sifat pengikatan semen di tentukan oleh susunan kimia yang di kandungnya. Adapun bahan utama yang dikandung semen adalah kapur (CaO), silkat (SiO2), Alumunia (A1203), ferro oksida (Fe2O3), magnesit (MgO), serta oksida lain dalam jumlah kecil.

Jenis Proses Pembuatan Semen

bahan-bangunan-semen-tiga-roda

  1. Proses Basah


 

Rotary klin pada desain awal relatif sederhana di bandingkan dengan perkembangan modern. Umpan masuk pada suhu lingkungan dalam bentuk slurry. Kiln proses basah panjangnya bisa mencapai 200 m dengan diameter mencapai 6 m. Alat di buat panjang karena banyak air yang di uapkan dan mengoptimalkan proses pemindahan panas.

 

Keuntungan proses basah

  1. Campuran / umpan kiln lebih homogen sehingga mutu semen lebih baik

  2. Episien penggilingan relatif lebih baik

  3. Jumlah debu yang dihasilkan lebih sedikit


Kerugian proses basah

  1. Kebutuhan air dan bahan bakar relatif besar

  2. Kiln yang digunakan relatif lebih panjang sehingga di butuhkan banyak tempat

  3. Membutuhkan panas yang tinggi untuk pembakaran

  4. Boros bahan bakar

  5. Proses Semi / Antara


 

Pada proses semi basah, kadar air pada raw material antara 17-21% yang berupa slurry, Sebelum diumpankan ke kiln, harus di saring dahulu supaya terbentuk filter cake. Pada proses semi, kadar air pada raw material antara 1 – 12 % dan raw material ini berupa butiran yang lembab.

Keuntungan proses antara :

  1. Panas yang digunakan pada waktu pembakaran tidak terlalu besar di bandingkan proses basah

  2. Ukuran klinker yang keluar kiln seragam


Kerugian proses antara lain adalah peralatan yang digunakan lebih banyak.

  1. Proses Kering


Dalam proses kering, bahan baku dicampur masuk kiln melalui preheater. Disini, gas panas dari kiln, digunakan untuk memanaskan umpan. Akibatnya, umpan sudah panas sebelum masuk kiln. Proses kering jauh lebih efisien termal dari proses basah karena umpan dalam bentuk kering dan sehingga hanya ada yang hanya sedikit air yang harus diuapkan.

Kiln pada proses kering dilengkapi suspension preather. Alat ini adalah menara dengan serangkaian siklon yang bergerak cepat dengan gas panas yang menjaga umpan melayang di udara. Sepanjang waktu, umpan akan lebih panas dan gas akan lebih dingin sampai umpan berada pada suhu hamper sama dengan gas.

 

Keuntungan proses kering

  1. Klin yang digunakan relatif pendek dan diameter lebih kecil sehingga hemat tempat

  2. Pemakaian bahan bakar lebih hemat

  3. Pemakaian panas lebih efisien


Kerugian proses kering
a.   Relatif lebih banyak meninggalkan debu
b.   Campuran tepung baku kurang homogen di bandingkan dengan proses basah























CV. JAYAWAN
TELP/FAX021-22950276
HP/Whatsa0812 8703 0528
Emailbangun_rumah@jayawan.com / dedentanuwijaya@gmail.com
AlamatJl. Grand Nusa Indah Gandoang Rt. 03 RW 04 Kec. Cileungsi Kab.Bogor 16820




Artikel Lainya


Pasang Baja Ringan


Atap Metal Berpasir


Jual Pasir


Jasa Bangun Rumah


Pemasangan Plafon & Partisi Gypsum



 

 

0 komentar:

                                   Sponsored by