Rabu, 07 Desember 2016
Bahan Konstruksi Rangka Atap

  • Kayu


atap kayu

Konstruksi rangka atap kayu merupakan paling awal digunakan dan merupakan yang paling populer. Pilih kayu yang berkualitas baik, yaitu kayu yang berkualitas 1 dan 2, seperti ulin, meranti, damar laut, jati, dan sawo, agar kekuatan dan keawetannya terjamin. Jenis – jenis kayu tersebut dapat menahan beban dengan baik, juga tahan lama. Sayangnya, kayu berkualitas baik seperti itu semakin lama semakin sulit ditemukan. Otomatis harganya pun semakin terjangkau.

Konstruksi rangka kayu sesuai untuk bangunan dengan dengan lebar bentang tidak lebih dari 4 meter. Konstruksi ini juga tergolong mudah dikerjakan. Peralatan yang dibutuhkan pun sederhana. Karena konstruksi ini juga telah sering digunakan, hampir setiap tukang bangunan menguasai sistem ini. Adapun tak akan sulit menemukan tukang bangunan yang ahli membuat rangka atap dari kayu.

Perlu diingat kayu pun mempunyai kelemahan, yaitu bersifat menyusut dan mengembang sesuai kadar air karena kelembapan udara disekitarnya. Selain itu, kayu juga mudah membusuk jika terkena air pada bagian yang tidak terkena air pada bagian yang tidak terkena pengudaraan.

Satu lagi sifat jelek kayu, yaitu serangan rayap. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memilih kayu berusia tua. Kayu jenis ini biasanya memiliki kadar air lebih sedikit alias kering. Apabila Anda sulit menemukan kayu seperti ini, pilihlah kayu yang telah dioven / dikeringkan terlebih dulu.

Seperti telah disinggung sebelumnya, konstruksi rangka atap sendiri terdiri atas beberapa komponen, yaitu kuda – kuda, gording, reng dan kasau. Komponen – komponen atap tersebut dijual di took – took bahan bangunan dalam bentuk batangan dengan ukuran standar. Sebagai contoh, untuk kuda – kuda dan gording,ukuran yang dipasarkan meliputi 8 x 12 cm dan 6 x 12 cm, untuk kasau 5 x7 cm atau 4 x 6 cm sementara untuk reng 3 x 4 cm dan 2 x 3 cm.

Banyak atau sedikitnya material kayu yang digunakan untuk rangka kayu tergantung pada luas ruang yang harus dilindungi atap. Selain itu, pertimbangkan juga beban atap dari bahan penutup dan bentuk atap yang akan digunakan. Semakin rumit bentuk atapnya, semakin rumit pula bentuk rangka dibawahnya. Akibatnya, semakin banyak pula kayu yang dibutuhkan.

Dari segi estetis, rangka kayu merupakan jenis yang indah untuk diekspos. Keindahan ini dapat terlihat jika anda meniadakan plafon sehingga rangkanya terlihat dari dalam rumah. Agar tampilannya lebih menarik, ada baiknya kayu yang digunakan sebagai rangka ekspos di beri finishing terlebih dulu.

Tips Mencegah rayap naik ke atap :

  • Berilah serum anti rayap pada lubang – lubang fondasi dan seluruh area lantai bawah.

  • Berikan proteksi anti rayap pada kayu yang akan digunakan dengan cara memberi cairan anti rayap (dicelup atau dioleskan dengan bantuan luas.

  • Cara lain yang bisa dicoba adalah merendam kayu yang akan digunakan selama 4 – 6 bulan. Tujuannya adalah melarutkan zat – zat di dalam kayu yang dapat menarik minat rayap.

  • Sebaiknya pilih kayu berusia tua dan kering. Pilih juga jenis kayu yang tahan rayap , misalnya kayu jati, ulin, dan kamper.

  • Jika bangunan anda terlanjur terkena serangan rayap, lakukan injeksi cairan anti rayap pada dinding di luar rumah. Buatlah lubang – lubang berjarak 40 – 50 cm, kemudian semprot bahan kimia tersebut sebanyak 2 – 3 liter pada tiap lubang.


 

Satu lagi rangka atap yang kini semakin popular digunakan, yaitu sistem rangka atap dari baja ringan. Struktur rangka atap ini semakin banyak dipilih karena saat ini menemukan kayu kualitas prima untuk bahan konstruksi rangka atap kayu semakin sulit.

Semakin banyak produsen yang menawarkan rangka atap, juga bagian konstuksi bangunan yang lain dari baja ringan. Dan bukan hanya dari bahan jadinya yang disediakan. Tersedia pula jasa pemasangan dengan garansi tertentu.

Sistem konstruksi yang praktis dan proses pemasangan yang praktis dan proses pemasangan yang cepat merupakan salah satu keunggulan sistem ini Dibandingkan dengan konstruksi rangka dari kayu yang membutuhkan waktu pemasangan minimal 7 hari (belum ditambah pelapis anti rayap) , pemasangan rangka atap baja ringan bisa diselesaikan hanya dalam waktu 4 – 7 hari. Selain itu, rangka atap ini bisa dirakit di tempat penjual maupun langsung dilokasi.

Jika rangka kayu ini disusun dari beberapa komponen, lain halnya dengan rangka baja ringan. Rangka ini merupakan satu kesatuan struktur yang tidak terpisahkan. Model rangka atapnya pun tidak bisa dibuat sembarangan. Untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang paling tepat, penghitungan struktur dengan bantuan computer sangat diperlukan. Karena itu, pemasangannya pun harus dilakukan dengan teknik khusus, tidak bisa dikerjakan sembarangan tukang. Pastikan ada pengawas proyek atau tukang ahli dalam bidangnya yang telah mendapatkan sertifikasi pelatihan kerja. Khususnya untuk pemasangan rangka atap baja ringan.

Karena sudah terfabrikasi, setiap batang bajanya terjamin presisinya. Kondisi ini tentu berbeda dengan rangka kayu yang masih dibuat secara manual. Sama dengan rangka kayu, rangka baja juga memerlukan kuda – kuda sebagai struktur penopang utamnya. Bedanya, rangka baja ringan tidak memerlukan gording dan kaso. Untuk meletakkan genteng, baja ringan menggunakan baja profil U sebagai reng.

Dipasaran , secara umum rangka baja ringan dijual antara Rp. 120.000 – 160.000 / m2 besar - kecilnya biaya tergantung pada ketetapan dari produsen baja ringan itu sendiri. Hal – hal lain yang juga mempengaruhi harganya, antara lain desain ( semakin rumit desainnya, secara otomatis bahan yang dibutuhkan pun semakin banyak ) sudut kemiringan (semakin tinggi sudut kemiringannya, semakin banyak bahan yang dibutuhkan ) dan bahan genteng( ukuran genteng yang besar akan memperlebar jarak reng sehingga kebutuhan bahan dapat diminimalisasi). Penambahan elemen atap seperti overstek dan teritisan juga mempengaruhi kebutuhan bahan.

Jika pada rangka kayu, rayap merupakan musuh utama, pada rangka baja ringan karat dan korosi lah musuh utamanya. Untuk menghindarinya, cermat – cermatlah memilih produsen. Pastikan baja ringan yang anda beli diberi garansi anti karat dan korosi.

baja ringan



Beton Bertulang

Beton banyak dipilih sebagai bahan konstruksi bangunan bertingkat tinggi. Alasannya, semakin besar jarak antar tiang atau kolom sebuah struktur bangunan, semakin besar pula ukuran balok yang diperlukan untuk menopang struktur tersebut. Tak heran jika beton sering di kombinasikan dengan balok baja sehingga menghasilkan struktur yang kuat.

Material beton termasuk material yang tahan api, angin, dan benturan. Ini disebabkan karakter bahannya yang cenderung berat dan kaku. Bahkan, menurut sebuah hasil penelitian, daya tahan beton terhadap temperatur cukup tinggi sehingga membuatnya tidak kehilangan kemampuan strukturnya. Dengan desain yang tepat, beton juga memiliki ketahanan terhadap beban gempa.

Dari segi harga, material beton di pasar dunia relatif stabil. Fluktuasi harga material penyusun beton dan baja tulangan untuk beton pengaruhnya tidak terlalu besar terhadap harga beton bertulang.

Sebagai catatan, khusus untuk beton yang dicor di tempat, waktu konstruksi biasanya lebih lama dibandingkan beton yang sudah siap pakai. Sifat beton yang mudah dibentuk mengakibatkan material ini fleksibel mengakomadasi keinginan para arsitek dalam membuat bentuk – bentuk bernilai estesis tinggi. Kombinasi antara desain yang baik dan pecernaan struktur yang inovatif dapat mengurangi serta mengoptimalkan dimensi element stuktur, misalnya balok, kolom, dan pelat beton. Struktur dengan bentang – bentang panjang masih bisa dibuat dari beton tanpa menghabiskan banyak ruang untuk elemen struktur tersebut.

Walaupun secara umum bisa dikatakan kuat, tak pelak beton bisa juga rusak. Kerusakan atau keretakan yang sering terjadi pada struktur beton bertulang biasnya diakibatkan oleh :

  1. Pelaksanaan yang kurang sempurna. Hal ini membuat beton keropos dan mengelupas. Akibatnya konstruksi beton pun retak atau melendut.

  2. Runtuh / retaknya struktur beton karena perubahan struktur tanah.

  3. Lemahnya desain struktur yang berkaitan dengan efisiensi bujet.atap2



  • Bambu


Pada dasarnya, rumah – rumah zaman dulu menggunakan material alami yang mudah diperoleh dari lingkungan sekitar. Seiring dengan perkembangan teknologi, bahan – bahan alami tersebut banyak yang dilupakan. Sekarang saat wancana lingkungan gencar didengungkan, berbagai bahan konstruksi alami mulai titik dilirik kembali dan perbaiki kelemahannya dengan teknologi yang ada.

Bambu misalnya dulu , bahan yang satu ini merupakan material utama untuk mendirikan rumah atau bangunan. Sayang, umur bangunan yang terbuat dari bambu cenderung pendek. Ini dikarenakan tingkat keawetan alami bambu memang terbatas. Kini, tersedia bahan pengawet, misalnya politer, yang dapat dipakai untuk melapisi dan membuat bambu lebih awat.

Bambu merupakan bahan bangunan biologis, artinya dapat, dibudidayakan kembali menurut keperluan. Selain itu, bahan ini juga mudah di dapat di mana pun. Hampir di seluruh penjuru Nusantara kita dapat menjumpainya dengan mudah. Dengan kondisi seperti ini, dapat diartikan bahwa dari segi harga, bambu tergolong murah, bahkan lebih murah dibandingkan bahan bangunan lain dengan fungsi sama.

Seorang ahli konstruksi bambu, menuliskan bahwa karakter bambu yang baik dipakai untuk stuktur konstruksi adalah bambu yang tua. Usia bambu dapat diketahui dari warnanya. Kalau sudah tua, warnanya kuning jernih atau hijau tua dengan bintik putih pada bagian pangkalnya serta memiliki serat padat dengan permukaan mengkilat.

Selain karakter utama tersebut, ada karakter lain yang harus Anda cermati baik – baik. Lazimnya, sebelum dipakai untuk apapun , bambu selalu direndam air. Tujuannya agar seratnya jadi lebih kuat. Nah, bambu berkualitas baik harus berwarna pucat saat direndam air, tidak boleh kuning, hijau, ataupun hitam. Selain itu baunya asam, sangat kha. Jika dibelah, tidak boleh tampak serabut serat yang biasanya terdapat dalam bambu yang belum direndam air.

Bangunan dengan konstruksi bambu terhitung lebih praktis karena tidak memerlukkan sambungan khusus, cukup berupa ikatan dan pen yang juga terbuat dari bambu. Ini dikarenakan dimensi ruang yang dapat diakomodasi konstruksi bambu biasanya tidak terlalu besar, bersisar antara 30 m2. Pada dasarnya, sistem rangka yang dipakai untuk konstruksi bambu sama dengan sistem konstruksi kayu. Agar lebih kokoh dan tahan gempa, dindingnya perlu dilengkapi batang – batang diagonal. Selain itu, sloot pondasi dari bambu diikat harus pada pondasi batu kali dengan jangkar – jangkar ( yang terbuat dari batang bambu) dengan pen pada ujungnya. Beri jarak sekitar 1,20 m. Diantara bentang – bentang rangka dinding. Buat pula ikatan yang kuat.

Batang – batang rangka pemikul atap perlu diikat dengan sempurna. Jangan lupa untuk memilih bambu yang sudah diawetkan agar terhindar dari raya. Paku yang dipakai untuk mengikat pun harus disesuaikan dengan perhitungan kekuatan. Jumlah minimumnya 4 buah, panjang minimumnya 2,5 kali tebal kayu terkecil. Anda bisa memilih bahan pengikatnya, misalnya tali bambu atau tali ijuk.

Sebagai penutup atau atap rumah, konstruksi rangka bambu biasanya memanfaatkan penutup atap dari rumbia atau kelaka (bambu belah dan sudah melewati proses pengawetan). Genteng tidak direkomondasikan, mengingat berat yang dibebankan terlalu besar. Jika ingin memakai bahan lain, seng atau asbes gelombang bisa dijadikan alternatif yang baik. Alasannya sederhana, sistem pemasangan kedua material tersebut sama dengan pengerjaan susunan pada atap konstruksi kayu.

atap 3























CV. JAYAWAN
TELP/FAX021-22950276
HP/Whatsa0812 8703 0528
Emailbangun_rumah@jayawan.com / dedentanuwijaya@gmail.com
AlamatJl. Grand Nusa Indah Gandoang Rt. 03 RW 04 Kec. Cileungsi Kab.Bogor 16820


 

Artikel Lainya


Pasang Baja Ringan


Atap Metal Berpasir


Jual Pasir


Jasa Bangun Rumah


Pemasangan Plafon & Partisi Gypsum



 

0 komentar:

                                   Sponsored by