Selasa, 20 Desember 2016
By
Jayawan Truss
| Edit Entri
Nilai sebuah carport tak hanya ditentukan dari kecantikan sosoknya, tapi kemampuannya menanggung beban harus diperhitungkan dengan cermat. Untuk itu jangan abaikan konstruksinya.
Carport bukanlah sekedar / kadang bagi kendaraan yang akan diparkirdi dalamnya, yang hanya butuh penutup atap sekedar untuk melindungi kendaraan dari pengaruh cuaca (panas, hujan, dan angin). Namun carport harus dapat menjadi tempat pendaratan yang aman bagi kendaraan. Untuk itu, selain atap yang kokoh, carport juga harus memiliki lantai yang kuat yang dapat menanggung beban berat kendraan yang melintas dan diparkir didalamnya.
Jadi selain keindahan, faktor keaamanan sangat penting diperhatikan ketika kita merencanakan sebuah carport. Bicara soal aman, tiga hal yang terkait adalah ukuran, kekuatan menanggung beban, dan ketepatan memilih material yang digunakan.
Berapa Luasnya ?
Tidak ada persyaratan ukuran standart yang diberlakukan untuk sebuah carport. Ada banyak variasi tergantung pada banyak dan ukuran mobil yang mati akan mengisinya.
Terkait dengan ukuran, yang penting dari sebuah carport adalah menentukan jarak yang tepat (panjang, lebar, dan tinggi) agar sirkulasi kendaraan masuk dan keluar dapat berjalan lancer. Misalnya, dimana harus berbelok dan setajam apa atau berap derajat perputarannya. Harus dirancang posisi yang tepat sehingga urusan parker memarkir kendaraan dapat mudah dilakukan. Selain prasananya, ukuran dari kendaraan juga mesti diperhatikan. Sesuai dengan ukuran atap carport. Berapa tinggi jarak lantai dan atap carport dan berapa lebar pintunya, bahkan ketika saat – saat tertentu harus membeli dan membawa pulang perabot yang cukup besar, harus diperhatikan kendaraan dapat melalui carport dengan aman.
Beberapa sumber mengatakn bahwa sebagai acuan dapat digunakan ketentuan sebagai berikut. Luas minimal untuk 1 mobil adalah 2,3 x 4,6 m2, dan utuk 2 mobil adalah dua kalinya, yaitu 4,6 x 5,2 m2. Sedangkan tingginya tergantung pada kebutuhan setiap penghuni. Yang pasti harus disesuaikan juga dengan desain rumah secara keseluruhan.
Sekuat Apa Lantainya
Dua sudut pandang untuk merencanakan kekuatan lantai adalah, pertama dari berat kendarannya dan yang kedua dari kondisi tanahnya. Sebenarnya bobot kendaraan itu relatif ringan. Beban yang tak terlalu berat ini bisa di tanggung oleh tapakan beton ringan dengan kekuatan sebesar 25 Mpa (250 kg/cm2). Pengukurannya dilakukan setelah beton kering (28 hari ). Beton ringan ini dapat dibuat dari campuran semen, pasir, dan koral dengan perbandingan 1:3:5. Campuran dari bahan ini kemudian ditambah air dan dituang ke bidang carport.
TIP
Unuk mengatasi sifat beton yang gertas (brittle), tak mampu menahan tegangan tarik, digunakan tulangan baja. Namun, pada prakteknya tulangan baja tidak diperlukan untuk struktur carport rumah. Perbaikan tanah dengan pemadatan dan perkerasan lebih diperlukan.
Pengerasan & Pemadatan Tanah
Pengerasan dan pemadatan tanah dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penurunan tanah. Tahapan ini dilakukan dengan memerhatikan kondisi setiap jenis tanah di setiap daerah. Tanah rawa – rawa akan memerlukan tindakan yang berbeda dengan tanah yang bukan rawa. Tanah seperti ini harus diperbaiki.
Metode perbaikan tanah yang termurah dan relatif mudah dikerjakan adalah dengan mengganti permukaan tanah dengan tanah non ekspansif (mis. tanah padas). Caranya, kupas tanah setebal 20 cm dan kemudian isi dengan padas. Setelah itu diratakan dan siram dengan air (jangan berlebih), dan kemudian dipadatkan dengan beban yang agak berat.
Tip
Proses penambahan air saat perbaikan tanah harus memerhatikan kondisi setiap jenis tanah. Karena setiap tanah punya kadar penyerapan air dan bisa dipadatkan dengan kepadatan tertentu. Air yang kurang membuat tanah hancur, sedangkan jika berlebih akan membuat tanah mengembang.
Pondasi Ringan (Rollag)
Saat membuat carport aka nada bagian lantai yang berbatasan langsung dengan tanah kosong (taman). Untuk menghindari penyusutan dan melesaknya tanah ke arah tanah yang kosong atau taman ini perlu dibuat pondasi ringan (rollag). Pondasi ini akan memperkuat daya dukung tanah pada bagian tepi carport. Pondasi ini bisa dibuat dari batu bata sedalam 30 cm.
Lantai Carport Retak
Ada beberapa sebab, memang dari sifat tanahnya (pemadatan kurang), pembebanan awal yang terlalu dini, panas yang berlebih, mutu campuran material yang digunakan tidak memenuhi syarat, atau teknis pengerjaannya salah.
Penutup Lantai
Secara fungsional, sebuah carport selain menyimpan kendaraan juga digunakan sebagai tempat merawat kendaraan (mencuci dan mereparasi), juga saat – saat tertentu dapat disulap menjadi tempat pertemuan keluarga (arisan, pesta).
Kegiatan mencuci dan merapasi akan memungkinkan kotoran, baik itu tanah/ lumpur, atau bahkan tetesan oli mengotori bidang lantai. Demikian juga acara arisan atau pesta akan meninggalkan sampah yang harus segera dibersihkan. Untuk itu, pilih bahan penutup lanti yang mudah dibersihkan dan bertekstur agak kasar, agar tetap aman bagi kendaraan (tidak licin dan tidak selip).
Draenasi & Kemiringan
Menyiram tanaman, menampung air cucian mobil, dan mendapatkan curahan air hujan adalah hal yang amat sering dialami oleh carport. Genangan air pada carport dapat merusak konstruksi pondasi. Oleh karena itu perlu dibuat konstruksi resapan air yang bik. Caranya, bagian bawah pondasi dilapisi kerikil kira – kira setebal 60 cm sehingga dapat melewatkan air hujan atau air siraman mobil /tanaman.
Kemiringan lantai juga harus diperhatikan saat pengecoran. Kemiringan lantai yang disarankan adalah 1 – 2 % (tergantung dari jenis penutup lantai yang digunakan). Artinya, setiap panjang 1 m dilakukan penurunan 1 cm dari ketinggian lantai mula – mula terhadap saluran pembuangan.
Ramp (Landasan Miring)
Pikirkan kehadiran ramp, jika takut mobil tergelincir atau terantuk sudut jalan yang tinggi di depan carport. Ramp adalah landasan miring dari carport yang langsung berhadapan dengan jalan di depan rumah, dan menjadi pijakan pertama kendaraan saat masuk ke dalam carport. Landasan ini perlu dibuat, jika rumah kita berada lebih tinggi dari jalan di depan rumah.
Kemiringan Ramp harus diperhitungkan dengan tepat agar mobil dapat masuk dengan mudah. Ukuran idealnya adalah 10 %, artinya setiap 1 meter naik 10o.Material Ramp sebaiknya bukan dari keramik yang licin agar mobil tak tergelincir. Gunakan material yang kasar, misalnya lempengan batu alam atau beton sikat.
Sekokoh Apa Pergolanya ?
Arti pergola pada awalnya adalah jalan / lorong yang ternaung di taman. Saat ini, pergola lebih umum digunakan untuk menyebut penutup atap carport. Sebagai pelindung / penutup atap carport, pergola harus bisa melindungi kendaraan yang diparkir dan menjadi bagian elemen depan rumah yang langsung kelihatan dari luar.
Banyak sekali pilihan model dan bahan pergola. Jika model dan jenis material dapat dipih dan tidak bersifat mutlak, maka satu hal yang mutlak dan harus dipenuhi dalam membuat pergola adalah harus kokoh dan kuat. Untuk itu, semua pertimbangan dalam memilih bahan harus berakhir pada satu tujuan yaitu terciptanya kekuatan menanggung beban (air, angin, panas).
Elemen Struktur
Material yang digunakan sebagai penutup carport, selalu memiliki berat. Berat ini yang harus disalurkan ke dalam tanah melalui elemen arsitektur (kolom dan balok).
Dimensi Kolom
Dimensi kolom ditentukan oleh beban yang ditanggung yaitu beban atap. Ini tergantung dari jenis penutup atapnya dan juga luasnya. Jika beban tidak terlalu besar (penutup atapnya ringan), maka dimensi kolom cukup berukuran 15/15 sampai 20/20. Misalnya, bila menggunakn plat lantai beton dengan jarak antar kolom kebih dari 3 meter, maka beban yang dipikul oleh kolom juga lebih luas, artinya lebih berat, maka dimensi penampang kolom juga lebih besar yaitu 20/20.
Jarak Antar Kolom
Jarak kolom akan mempengaruhi ketinggian balok. Semakin jauh jarak kolomya maka semakin tinggi juga baloknya. Hal ini terjadi bila penutupnya berat, seperti halnya yang terjadi pada plat beton bertulang.
Jika menginginkan jarak kolom yang lebih pendek dapat dipilih penutup atap dari bahan lain yang lebih ringan (polycarbonat, fiber, asbes), karena kolom beton bertulang dapat juga mendukung balok yang terbuat dari material lain (besi hollo atau kayu).
Untuk balok tepi yang terbuat dari kayu, maka jarak kolom yang dianjurkan tidak lebih dari 3 meter sehingga balok perlu disambung (lebih kuat tanpa sambungan). Ini berlaku, baik untuk kolom beton bertulang maupun kolom dari kayu. Lain ceritanya bila balok tepinya terbuat dari besi hollo dan material penutupnya tidak berat. Jarak antar kolom besi atau boleh lebih dari 3 meter.
Penggunaan material akan mempengaruhi jarak antar balok pendukung di bawahnya.
Pilihan Material & Strukturnya
Konstuksi carport akan dipengaruhi oleh pilihan jenis penutup atapnya.
Pelang/Rangka
Semua jenis penutup atap didukung oleh palang/ rangka yang disusun searah atau dua arah. Untuk jenis pergola jenis melayang penggunaan palang/rangka yang banyak akan mempengaruhi berat dari konstruksi carport. Sehingga untuk pergola jenis melayang, material ini perlu diminimalkan, namun tetap harus kokoh untuk tetap bertengger. Pilihan bentuk palang searah atau dua arah disesuaikan dengan estetika dab berat/beban yang mampu dipikul oleh kontruksinya. Yang penting, penutup atap kuat menempel pada rangka, tidak mudah terlepas, dan tidak melendut.
Aneka Model Pergola & Strukturnya
Model pergola akan menetukan strukturnya. Secara umum model pergola yang dikenal saat ini hanya dibagi menjadi 2 model utama. Pertama, pergola yang didukung oleh tiang-tiang penyangga di keempat sudutnya. Kedua, pergola tanpa tiang tau biasanya dikenal dengan kantilever. Pergola melayang hanya ditopang oleh dinding disalahsatu sisinya, sedangkan sisi lainya bebas(melayang). Ada juga beberapa model pergola jenis semimelayang, dimana satu sisi ditopang oleh dinding dan sisi lain ditopang oleh hanya sebagian dinding yang lain.
Perkuat Titik Jepit
Beban yang ditanggung oleh pergola akan ditopang oleh tiang yang menjadi tumpuannya. Bagaimana untuk pergola tanpa tiang(katilever)? Tumpuan pergola dengan struktur kantilever terletak pada titik jepitnya (titik tempat pergola bertumpu, misalnya dinding). Bagian inilah yang akan menopang seluruh beban pergola. Pergola kantilever dengan bahan penutup atap yang ringan dan titik jepit yang sangat kuat, dapat mencapai bentangan sampai 3-4 meter.
Jika bagian tumpuan (titik jepit) ini dirasa belum cukup kuat misalnya, karena bagian yang ditanam ditembok tidak cukup dalam, maka bisa dibantu dengan menggunakan konsul(penahan) atau menarik pergola dengan tali baja atau beugel (besi yang biasa digunakan untuk tulangan beton, bisa polos atau berulir).
Tarik dengan Kawat Baja
Untuk mengaplikasikan kawat baja ini, perlu dibuang tiang untuk menyangkutkannya. Biasanya, kawat disangkutkan pada dinding diatas penutup/atap pergola. Namun, jika tidak ada dinding (biasanya untuk rumah yang tidak tingkat), bisa dibuat tiang pengganti dari beton atau dari besi. Jika rangka pergolanya dari kayu, maka tiang ini pun bisa dibuat dari kayu.
Dimana harus diletakan kawat ini? Sebenarnya bisa diletakan dimana saja, asal jaraknya lebih dari setengah bentangan. Pada kondisi ini tentu bahkan dibutuhkan beberapa tiang untuk menyangkutkan tali baja ke sisi depan bagian tepi penutup atap. Hal ini dilalukan untuk menjaga jarak bentangan yang optimal agar tidak melendut. Amannya, arah tarikan sejajar dengan sisi lebar dari penutup atap (bukan searah dengan sisi panjangnya).
Carport bukanlah sekedar / kadang bagi kendaraan yang akan diparkirdi dalamnya, yang hanya butuh penutup atap sekedar untuk melindungi kendaraan dari pengaruh cuaca (panas, hujan, dan angin). Namun carport harus dapat menjadi tempat pendaratan yang aman bagi kendaraan. Untuk itu, selain atap yang kokoh, carport juga harus memiliki lantai yang kuat yang dapat menanggung beban berat kendraan yang melintas dan diparkir didalamnya.
Jadi selain keindahan, faktor keaamanan sangat penting diperhatikan ketika kita merencanakan sebuah carport. Bicara soal aman, tiga hal yang terkait adalah ukuran, kekuatan menanggung beban, dan ketepatan memilih material yang digunakan.
Berapa Luasnya ?
Tidak ada persyaratan ukuran standart yang diberlakukan untuk sebuah carport. Ada banyak variasi tergantung pada banyak dan ukuran mobil yang mati akan mengisinya.
Terkait dengan ukuran, yang penting dari sebuah carport adalah menentukan jarak yang tepat (panjang, lebar, dan tinggi) agar sirkulasi kendaraan masuk dan keluar dapat berjalan lancer. Misalnya, dimana harus berbelok dan setajam apa atau berap derajat perputarannya. Harus dirancang posisi yang tepat sehingga urusan parker memarkir kendaraan dapat mudah dilakukan. Selain prasananya, ukuran dari kendaraan juga mesti diperhatikan. Sesuai dengan ukuran atap carport. Berapa tinggi jarak lantai dan atap carport dan berapa lebar pintunya, bahkan ketika saat – saat tertentu harus membeli dan membawa pulang perabot yang cukup besar, harus diperhatikan kendaraan dapat melalui carport dengan aman.
Beberapa sumber mengatakn bahwa sebagai acuan dapat digunakan ketentuan sebagai berikut. Luas minimal untuk 1 mobil adalah 2,3 x 4,6 m2, dan utuk 2 mobil adalah dua kalinya, yaitu 4,6 x 5,2 m2. Sedangkan tingginya tergantung pada kebutuhan setiap penghuni. Yang pasti harus disesuaikan juga dengan desain rumah secara keseluruhan.
Sekuat Apa Lantainya
Dua sudut pandang untuk merencanakan kekuatan lantai adalah, pertama dari berat kendarannya dan yang kedua dari kondisi tanahnya. Sebenarnya bobot kendaraan itu relatif ringan. Beban yang tak terlalu berat ini bisa di tanggung oleh tapakan beton ringan dengan kekuatan sebesar 25 Mpa (250 kg/cm2). Pengukurannya dilakukan setelah beton kering (28 hari ). Beton ringan ini dapat dibuat dari campuran semen, pasir, dan koral dengan perbandingan 1:3:5. Campuran dari bahan ini kemudian ditambah air dan dituang ke bidang carport.
TIP
Unuk mengatasi sifat beton yang gertas (brittle), tak mampu menahan tegangan tarik, digunakan tulangan baja. Namun, pada prakteknya tulangan baja tidak diperlukan untuk struktur carport rumah. Perbaikan tanah dengan pemadatan dan perkerasan lebih diperlukan.
Pengerasan & Pemadatan Tanah
Pengerasan dan pemadatan tanah dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penurunan tanah. Tahapan ini dilakukan dengan memerhatikan kondisi setiap jenis tanah di setiap daerah. Tanah rawa – rawa akan memerlukan tindakan yang berbeda dengan tanah yang bukan rawa. Tanah seperti ini harus diperbaiki.
Metode perbaikan tanah yang termurah dan relatif mudah dikerjakan adalah dengan mengganti permukaan tanah dengan tanah non ekspansif (mis. tanah padas). Caranya, kupas tanah setebal 20 cm dan kemudian isi dengan padas. Setelah itu diratakan dan siram dengan air (jangan berlebih), dan kemudian dipadatkan dengan beban yang agak berat.
Tip
Proses penambahan air saat perbaikan tanah harus memerhatikan kondisi setiap jenis tanah. Karena setiap tanah punya kadar penyerapan air dan bisa dipadatkan dengan kepadatan tertentu. Air yang kurang membuat tanah hancur, sedangkan jika berlebih akan membuat tanah mengembang.
Pondasi Ringan (Rollag)
Saat membuat carport aka nada bagian lantai yang berbatasan langsung dengan tanah kosong (taman). Untuk menghindari penyusutan dan melesaknya tanah ke arah tanah yang kosong atau taman ini perlu dibuat pondasi ringan (rollag). Pondasi ini akan memperkuat daya dukung tanah pada bagian tepi carport. Pondasi ini bisa dibuat dari batu bata sedalam 30 cm.
Lantai Carport Retak
Ada beberapa sebab, memang dari sifat tanahnya (pemadatan kurang), pembebanan awal yang terlalu dini, panas yang berlebih, mutu campuran material yang digunakan tidak memenuhi syarat, atau teknis pengerjaannya salah.
Penutup Lantai
Secara fungsional, sebuah carport selain menyimpan kendaraan juga digunakan sebagai tempat merawat kendaraan (mencuci dan mereparasi), juga saat – saat tertentu dapat disulap menjadi tempat pertemuan keluarga (arisan, pesta).
Kegiatan mencuci dan merapasi akan memungkinkan kotoran, baik itu tanah/ lumpur, atau bahkan tetesan oli mengotori bidang lantai. Demikian juga acara arisan atau pesta akan meninggalkan sampah yang harus segera dibersihkan. Untuk itu, pilih bahan penutup lanti yang mudah dibersihkan dan bertekstur agak kasar, agar tetap aman bagi kendaraan (tidak licin dan tidak selip).
Draenasi & Kemiringan
Menyiram tanaman, menampung air cucian mobil, dan mendapatkan curahan air hujan adalah hal yang amat sering dialami oleh carport. Genangan air pada carport dapat merusak konstruksi pondasi. Oleh karena itu perlu dibuat konstruksi resapan air yang bik. Caranya, bagian bawah pondasi dilapisi kerikil kira – kira setebal 60 cm sehingga dapat melewatkan air hujan atau air siraman mobil /tanaman.
Kemiringan lantai juga harus diperhatikan saat pengecoran. Kemiringan lantai yang disarankan adalah 1 – 2 % (tergantung dari jenis penutup lantai yang digunakan). Artinya, setiap panjang 1 m dilakukan penurunan 1 cm dari ketinggian lantai mula – mula terhadap saluran pembuangan.
Ramp (Landasan Miring)
Pikirkan kehadiran ramp, jika takut mobil tergelincir atau terantuk sudut jalan yang tinggi di depan carport. Ramp adalah landasan miring dari carport yang langsung berhadapan dengan jalan di depan rumah, dan menjadi pijakan pertama kendaraan saat masuk ke dalam carport. Landasan ini perlu dibuat, jika rumah kita berada lebih tinggi dari jalan di depan rumah.
Kemiringan Ramp harus diperhitungkan dengan tepat agar mobil dapat masuk dengan mudah. Ukuran idealnya adalah 10 %, artinya setiap 1 meter naik 10o.Material Ramp sebaiknya bukan dari keramik yang licin agar mobil tak tergelincir. Gunakan material yang kasar, misalnya lempengan batu alam atau beton sikat.
Sekokoh Apa Pergolanya ?
Arti pergola pada awalnya adalah jalan / lorong yang ternaung di taman. Saat ini, pergola lebih umum digunakan untuk menyebut penutup atap carport. Sebagai pelindung / penutup atap carport, pergola harus bisa melindungi kendaraan yang diparkir dan menjadi bagian elemen depan rumah yang langsung kelihatan dari luar.
Banyak sekali pilihan model dan bahan pergola. Jika model dan jenis material dapat dipih dan tidak bersifat mutlak, maka satu hal yang mutlak dan harus dipenuhi dalam membuat pergola adalah harus kokoh dan kuat. Untuk itu, semua pertimbangan dalam memilih bahan harus berakhir pada satu tujuan yaitu terciptanya kekuatan menanggung beban (air, angin, panas).
Elemen Struktur
Material yang digunakan sebagai penutup carport, selalu memiliki berat. Berat ini yang harus disalurkan ke dalam tanah melalui elemen arsitektur (kolom dan balok).
Dimensi Kolom
Dimensi kolom ditentukan oleh beban yang ditanggung yaitu beban atap. Ini tergantung dari jenis penutup atapnya dan juga luasnya. Jika beban tidak terlalu besar (penutup atapnya ringan), maka dimensi kolom cukup berukuran 15/15 sampai 20/20. Misalnya, bila menggunakn plat lantai beton dengan jarak antar kolom kebih dari 3 meter, maka beban yang dipikul oleh kolom juga lebih luas, artinya lebih berat, maka dimensi penampang kolom juga lebih besar yaitu 20/20.
Jarak Antar Kolom
Jarak kolom akan mempengaruhi ketinggian balok. Semakin jauh jarak kolomya maka semakin tinggi juga baloknya. Hal ini terjadi bila penutupnya berat, seperti halnya yang terjadi pada plat beton bertulang.
Jika menginginkan jarak kolom yang lebih pendek dapat dipilih penutup atap dari bahan lain yang lebih ringan (polycarbonat, fiber, asbes), karena kolom beton bertulang dapat juga mendukung balok yang terbuat dari material lain (besi hollo atau kayu).
Untuk balok tepi yang terbuat dari kayu, maka jarak kolom yang dianjurkan tidak lebih dari 3 meter sehingga balok perlu disambung (lebih kuat tanpa sambungan). Ini berlaku, baik untuk kolom beton bertulang maupun kolom dari kayu. Lain ceritanya bila balok tepinya terbuat dari besi hollo dan material penutupnya tidak berat. Jarak antar kolom besi atau boleh lebih dari 3 meter.
Penggunaan material akan mempengaruhi jarak antar balok pendukung di bawahnya.
- Plat beton bertulang
Konstuksi
karena plat beton bertulang termasuk berat, maka perlu balok dan kolom beton bertulang. Balok beton bertulang berjarak 3 meter, dengan ketebalan plat 10 cm.
Keunggulannya
Lebih kuat sehingga di atas plat beton ini dapat dimanfaatkan sebagai taman atau meletakkan pot.
Lebih bertahan lama jika dibandingkan dengan material polycarbonate dan fiber.Kekurangannya
Pembuatannya membutuhkan lebih lama karena menunggu kerasnya beton.
Lebih mahal dibandingkan material polycarbonate dna fiber>
Butuh material kayu banyak saat pembangunan yang digunakan untuk perancahnya.
- Polycarbonat dan Fiber
Konstruksi
Bobotnya lebih ringan sehingga selain dapat didukung oleh balok beton, juga dapat didukung oleh balok dari kayu, besi hollo, bahkan dengan balok beton.
Jarak antar balok kurang lebih 60 cm. Jarak yang terlalu jauh, mengakibatkan polycarbonate dan fiber dapat melendut.
Pemasangan material ini membutuhkan overlap kurang lebih 30 cm, yang diletakkan pas dibalok pendukungnya.
Titik – titik paku yang menghubungkan antara polycarbonat dan fiber dengan baloknya di tutup dengan seal.Keunggulannya
Sinar matahari dapat masuk ke dalam carport.
Warna material ada banyak pilihan.Mudah pemasangannyaKekurangannya
Tidak bertahan lama seperti halnya plat beton bertulang. Meski polycarbonat lebih bertahan lama dari fiber.
Mudah terlihat kotor.
Panas dapat mempengaruhi ruang dibawahnya.
Bila sudah lama, fiber ini akan remuk dan bersepihan.
- Asbes
Konstruksi
Konstruksinya sama seperti material polycarbonat dan fiber. Perbedaanya terletak pada peletakkan paku – paku ke balok.
Letakkan pada gelombang naiknya dan gunakan paku payung. Agar air hujan tidak masuk pada lubang paku.Keunggulannya
Mudah pemasangannya
Sinar matahari tidak dapat masuk ke dalam carport, mobil lebih aman dari panas.Kekurangannya
Waktu hidupnya sangat singkat
mudah terlihat kotor
Pilihan Material & Strukturnya
Konstuksi carport akan dipengaruhi oleh pilihan jenis penutup atapnya.
- Penutup atap dari beton bertulang, seluruh permukaan atapnya di cord an kekuatan pergolanya didukung oleh balok beton juga.
- Polycarbonat dan fiber, kekuatan pergola dapat didukung oleh besi hollo ataupun kayu.
- Genteng dan asbes, kekuatannya didukung oleh kayu.
Pelang/Rangka
Semua jenis penutup atap didukung oleh palang/ rangka yang disusun searah atau dua arah. Untuk jenis pergola jenis melayang penggunaan palang/rangka yang banyak akan mempengaruhi berat dari konstruksi carport. Sehingga untuk pergola jenis melayang, material ini perlu diminimalkan, namun tetap harus kokoh untuk tetap bertengger. Pilihan bentuk palang searah atau dua arah disesuaikan dengan estetika dab berat/beban yang mampu dipikul oleh kontruksinya. Yang penting, penutup atap kuat menempel pada rangka, tidak mudah terlepas, dan tidak melendut.
Aneka Model Pergola & Strukturnya
Model pergola akan menetukan strukturnya. Secara umum model pergola yang dikenal saat ini hanya dibagi menjadi 2 model utama. Pertama, pergola yang didukung oleh tiang-tiang penyangga di keempat sudutnya. Kedua, pergola tanpa tiang tau biasanya dikenal dengan kantilever. Pergola melayang hanya ditopang oleh dinding disalahsatu sisinya, sedangkan sisi lainya bebas(melayang). Ada juga beberapa model pergola jenis semimelayang, dimana satu sisi ditopang oleh dinding dan sisi lain ditopang oleh hanya sebagian dinding yang lain.
Perkuat Titik Jepit
Beban yang ditanggung oleh pergola akan ditopang oleh tiang yang menjadi tumpuannya. Bagaimana untuk pergola tanpa tiang(katilever)? Tumpuan pergola dengan struktur kantilever terletak pada titik jepitnya (titik tempat pergola bertumpu, misalnya dinding). Bagian inilah yang akan menopang seluruh beban pergola. Pergola kantilever dengan bahan penutup atap yang ringan dan titik jepit yang sangat kuat, dapat mencapai bentangan sampai 3-4 meter.
Jika bagian tumpuan (titik jepit) ini dirasa belum cukup kuat misalnya, karena bagian yang ditanam ditembok tidak cukup dalam, maka bisa dibantu dengan menggunakan konsul(penahan) atau menarik pergola dengan tali baja atau beugel (besi yang biasa digunakan untuk tulangan beton, bisa polos atau berulir).
Tarik dengan Kawat Baja
Untuk mengaplikasikan kawat baja ini, perlu dibuang tiang untuk menyangkutkannya. Biasanya, kawat disangkutkan pada dinding diatas penutup/atap pergola. Namun, jika tidak ada dinding (biasanya untuk rumah yang tidak tingkat), bisa dibuat tiang pengganti dari beton atau dari besi. Jika rangka pergolanya dari kayu, maka tiang ini pun bisa dibuat dari kayu.
Dimana harus diletakan kawat ini? Sebenarnya bisa diletakan dimana saja, asal jaraknya lebih dari setengah bentangan. Pada kondisi ini tentu bahkan dibutuhkan beberapa tiang untuk menyangkutkan tali baja ke sisi depan bagian tepi penutup atap. Hal ini dilalukan untuk menjaga jarak bentangan yang optimal agar tidak melendut. Amannya, arah tarikan sejajar dengan sisi lebar dari penutup atap (bukan searah dengan sisi panjangnya).
CV. JAYAWAN | |
TELP/FAX | 021-22950276 |
HP/Whatsapp | 0812 8703 0528 |
bangun_rumah@jayawan.com / dedentanuwijaya@gmail.com | |
Alamat | Jl. Grand Nusa Indah Gandoang Rt. 03 Rw 04 Kec. Cileungsi Kab.Bogor 16820 |
Artikel Lainya
Pasang Baja Ringan
Atap Metal Berpasir
Jual Pasir
Jasa Bangun Rumah
Pemasangan Plafon & Partisi Gypsum
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar: